Tuesday, June 10, 2014

Memasang Footstep Underbone Pada Vixion

Akhirnya kesampean juga masang footstep underbone untuk si Blacky, setelah sebelumnya selalu pending dan malah beli yang lain-lain. Beberapa bulan yang lalu ACR sebenarnya ingin membeli footstep underbone, namun duitnya kurang dan beli variasi yang lain. Tulisan tersebut bisa dilihat disini. Kembali ke topik pembahasan, tadi siang sepulang ACR mengembalikan jas sewaan untuk acara perpisahan sabtu kemarin, ACR mampir ke toko variasi sepeda motor yang terletak di Jl. Batukaru, Denpasar sebelum Pasar Pemedilan. Kalo orang yang tinggal di Denpasar pasti tau daerah ini, hehe. ACR nyamperin karyawan sekaligus pemilik bengkel tersebut dan menanyakan harga footstep underbone. ACR ditawari bebagai merk, Yoshimura, NUI, DLR Racing. Namun ACR direkomendasikan menggunakan DLR Racing, walaupun produk lokal namun kualitasnya setara dengan NUI dan harganya pun lebih murah. ACR tebus footstep ini dengan harga 310ribu dan ongkos pasang 50ribu. Footstep diserahkan ke mekanik, dan si Blacky siap untuk dieksekusi.

Underbone DLR

Langkah pertama adalah melepas footstep kanan dan kiri, lalu merakit footstep underbone. Proses perakitan tidak ada kendala, namun saat pemasangan master rem, perlu ada sedikit penyesuaian. Karena bracket master rem kurang panjang, maka diakali dengan menggunakan yang kiri. ACR gatau namanya apa. hehe.. Setelah dilubangi dan disesuaikan, akhirnya master rem terpasang dan rem berfungsi normal.

Footstep Perseneling

Saat Dicopot

Pemasangan footstep kiri atau bagian perseneling, tidak ada kendala apapun. Hanya perlu menyesuaikan posisi perseneling agar nyaman di kaki. 

Prosesi Pemasangan

Perlu Penyesuaian
Setelah semua pemasangan selesai, si Blacky ditest oleh si mekanik. Dan ternyata tidak ada masalah, alias sudah kelar.! ACR pun membayar footstep ini, dan membeli 2 buah tutup pentil. Karena tutup pentil ban depan ACR lenyap entah kemana. Sepasang harganya 5 ribu rupiah saja.

Pemasangan Selesai

Walaaa
Setelah semua selesai, Akhirnya ACR pergi ke rumah. Posisi berkendara menjadi lebih nyaman, mengapa demikian? Karena ACR menggunakan setang jepit. Kalo masih menggunakan footstep biasa, posisi kaki masih santai sedangkan badan membungkuk, ini membuat bagian punggung bawah menjadi condong. Namun setelah menggunakann footstep underbone, posisi punggung menjadi lurus, dan terasa lebih nyaman, dan pegal pun hilang. Terimakasih footstep underbone, wwkwkwkwk. Sekian dari ACR, semoga bermanfaat :)

About Me

ACR adalah singkatan atau inisial dari akun Facebook milik ACR, ACR singkatan dari Agus Citysport Rider. Dibuat begitu karena ACR dulu pernah ikut klub motor Honda CS1. ACR sendiri lahir dan besar di Denpasar, Bali. Lahir pada tanggal 2 Maret 1996 di RS Sanglah dengan cara dioprasi caesar. ACR tinggal di Jl. Marlboro Gg. XV no. 25 Denpasar. ACR sudah hobi otomotif sejak kecil, dimana mainan-mainan ACR dulu semua mobil-mobilan, hehe. Dan hingga kini, ACR masih sangat hobi dan suka dunia otomotif. Entah itu motor, mobil dan lain sebagainya. Selain otomotif ACR juga hobi main game, komputer, main musik, Fotografi (walaupun pake kamera poket) dan koleksi Hotwheels.



ACR memiliki kendaraan Yamaha Vixion 2009 berwarna hitam, yang sudah dimodifikasi menjadi R6. Dengan modal yang pas-pasan dan modifikasi yang bertahap. hehe. ACR menamainya Blacky, sesuai dengan warnanya. ACR juga menulis beberapa artikel tentang si Blacky dan bisa dilihat di arsip blog. Dan barang siapa yang tunggangannya ingin direview, bisa langsung kontak ACR. ACR akan melayaninya dengan sepenuh hati. Hehehe


Namun kini si blacky sudah terjual dan digantikan oleh moni, yaitu Yamaha YZF-R15 Tech3 MotoGP. Acr beri nama moni diambil dari MONster energY (Y diganti I) yang kini menjadi tunggangab acr sehari -hari dari berangkat kerja hingga ke kampus.



Saat memasuki jenjang SMK, ACR menjurus ke jurusan Rekayasa perangkat Lunak dimana materi pembelajarannya dominan adalah Web. Ini juga yang membuat ACR membuat blog kecil-kecilan ini. Walaupun blog kecil, ACR berusaha untuk membuat blog ini bermanfaat, dan membuat penelitian ataupun artikel secara jujur dan tidak dilebih ataupun dikurangkan. Ini bertujuan untuk membuat blog ini menjadi blog yang bermutu. Di blog ini ACR juga membuat privasi agar semua orang bisa menulis komentar tanpa perlu memiliki akun Google.

ACR berharap, para pembaca blog ini suka dengan tulisan-tulisan yang pernah ACR buat. Jika ada kesalahan mohon dikritik, agar nantinya bisa menjadi pelajaran untuk lebih baik ke depannya. Kritik dan saran bisa dikirim ke Suryaa37@yahoo.co.id atau mengunjungi Facebook ACR : http://facebook.com/cyber.sejati

Sunday, June 8, 2014

Ninja 250R bersama Yamaha R1 dan CBR 1000RR Repsol

Di artikel kali ini, ACR gak banyak-banyak kok, cuma mau share sebuah foto yang ACR temukan di Google dan cukup menarik untuk dibahas (IMHO). Yaitu foto Ninja 250R bersebelahan dengan Yamaha R1 dan CBR 1000RR Repsol tahun 2009. 



Terlihat Ninja 250R berwarna hitam yang diparkir di sebuah garasi bersama 2 mogeh yang memiliki kapasitas silinder 4x lebih besar, dan piston 2x lebih banyak. yaitu CBR 1000RR Repsol yang berada paling ujung dan Yamaha R1 yang tepat berada disamping si Ninja. Dalam skala ukuran, tidak ada perbedaan mencolok, hanya saja CBR terlihat lebih ramping pada bagian buritan dibandingkan Ninja 250R dan R1, dan pada bagian fairing depan, CBR memiliki ukuran yang mirip dengan Ninja. 

Siapapun yang punya ini, pasti orang kaya, karena bisa memiliki 2 mogeh sewu cc dan 1 sport harian 250cc. Atau mungkin juga setiap motor ini memiliki pemiliknya masing-masing. Sudah, sekian dari ACR. Hehe

Penggunaan Tachometer Pada Matic, Perlukah?

Seperti yang kita tahu, semua motor-motor sport sudah menggunakan tachometer atau penunjuk RPM pada masing-masing dashboard. Ini memudahkan rider untuk perpindahan gigi pada wakt yang terpatu atau bisa disebut perfect shifting. Perfect shifting dilakukan untuk menstabilkan power pada saat motor digeber terus-terusan. Misalnya saat ajang balap atau mencari top speed. Sehingga power tidak drop, karena gear dipindahkan pada RPM yang tepat. Namun jika tachometer ini dipasang pada sepeda motor matic, apa fungsinya? Kan gak ngoper gigi. Selain untuk menunjukan RPM palingan cuma buat gaya-gayaan saja.

Speedometer dan Tachometer pada matic
Walaaa
ACR memotret salah satu motor yang terparkir di depan tempat kerja ACR. Sebuah sepeda motor matic dipasangi tachometer, bahkan speedometer variasi juga. Lah? Udah ada speedometer kok masang speedometer lagi? gak perlu ngoper gigi kok malah masang takometer? Seperti yang ACR bilang, palingan cuma buat gaya-gayaan. Ini dia fotonya :
More Speedometer, More Speed

Menurut ACR pemasangan aksesoris seperti ini sepertinya mubazir. Kenapa demikian? yaitu, karena udah ada speedometer, masang speedometer lagi, gak perlu masang tachometer lagi. Hehe.. Namanya juga modifikasi kan suka-suka orangnya, ya toh? Sekian dari ACR.

Wednesday, June 4, 2014

Ninja 250R Double Exhaust

Kali ini ACR mau bahas motor tunggangan milik bos ACR di tempat kerja nih, namanya Pak Dedy. Beliau membeli motor ini pada tahun 2010, dimana Ninja lagi anget-angetnya. Pas lagi jam kosong, ACR liat Pak Dedy lagi nyiram di halaman, mumpung lagi gak sibuk, ACR minta ijin untuk liput motor milik beliau di blog ACR ini. Naah, Ninja ini diberi sedikit sentuhan modifikasi, seperti Speedometer Koso RX2 , frame slider dan double exhaust. Ini nih yang menarik, Ninja 250R pake double exhaust, layaknya moge, walaupun gak semua moge sih, hehe.


ACR bahas dari segi penampilan, sekilas Ninja ini tidak terlihat beda seperti Ninja-Ninja lainnya. Namun jika dilihat dari belakang, baru terlihat bedanya. Yaitu menggunakan knalpot pada sisi kiri dan kanan. Sayangnya knalpot yang digunakan adalah knalpot custom tanpa merk. Tapi jika dilihat dari modelnya, sepertinya ini model Yoshimura R55. Seandainya isi merk pasti bakal lebih keren nih. Berikut penampakannya dari belakang

Foto dari belakang

Dari segi suara, ciri khas Ninja yang stereo seakan "hilang" saat motor dalam keadaan langsam. Malah mirip seperti motor single silinder, namun dengan kapasitas yang besar. Namun saat gas ditarik, suara stereo muncul kembali. yang terakhir dari segi peforma, ACR sendiri belum pernah mencicipinya. Kapan-kapan ACR minjem ah, barangkali dikasi. hehe

Knalpot ini menggunakan system 2-2 yaitu setiap silinder menggunakan satu pipa dan satu silencer tanpa penggabungan pipa/header.. 

1 header per silinder

Gimana menurut sahabat ACR? Keren gak? hehehe.
Foto-foto lainnya :
Knalpot di kiri (sejak kapan?) wong dual exhaust
Speedometer KOSO

Rekomendasi Modifikasi Vixion Full Bodykit

Artikel ini khusus ACR buat untuk para sahabat ACR yang memiliki tunggangan Yamaha Vixion, baik Old Vixion maupun New Vixion Lightning yang bosan dengan tampilan yang itu-itu saja dan ingin tampil beda daripada yang lainnya. Salah satu pilihan adalah menggunakan custom bodykit. Ada dua pilihan, mau yang murah atau yang mahal. yang pasti memiliki kelebihan masing-masing. Mau dimulai dari yang mana nih? yang murah aja ya. Untuk yang pilihan mahal atau yang more, ACR bahas di artikel selanjutnya. heheBuat para vixioners yang ingin menggunakan bodykit namun dengan kantong yang dangkal atau mungkin ingin merubah dengan biaya yang minim, ACR bisa beri rekomendasi jenis part berikut harga-harganya. Untuk full bodykit, part atau komponen yang perlu dibeli adalah : Fairing, body belakang, cover tangki dan stang jepit. Umumnya bahan yang digunakan adalah fiberglass atau serat kaca, namun ada juga yang menggunakan plastik. Part yang ACR bahas adalah part yang dijual dibengkel-bengkel variasi pinggir jalan dan untuk yang bodywork ACR bahas di artikel selanjutnya. Mari kita bahas satu-persatu.
  1. Fairing, banyak model fairing yang tersedia di pasaran, mulai dari R125, R15, R6, R1, M1, Ninja 250 dan model lainnya. Harga tergantung kita ingin memilih yang mana mulai dari 700rb hingga 2 juta dan 5 jutaan untuk model R15 asli. Beberapa diantara fairing ini, merupakan fairing import dari Thailand. Untuk fairing model R6 ada yang model lebar dan ramping. ACR sendiri menggunakan model R6, namun dengan dimensi yang ramping, agar mudah selap-slip di kemacetan. Berikut adalah contoh fairing yang ACR maksud.

    Fairing R6 ramping

    Fairing MODEL R15


    Fairing model r125

  2.  Body belakang, atau juga bisa dibilang split seat, jok tingkat, body moge, buntut, tergantung orangnya juga sih :D. Yang tersedia di pasaran, R6, R125, Ducati, R15, dan M1. Kisaran harganya antara 650rb hingga 1.5 juta rupiah. ACR mengaplikasikan model R6. Yaiyalah wong si Blacky konsepnya emang R6 :D. Namun gak semua body custom ini jok belakangnya bisa dibuka (untuk gantungan helm) termasuk milik ACR. Namun semua ini gak masalah menurut ACR, karena sudah diganti oleh body custom yang sexy. Berikut contoh-contohnya

    Body Model R6

  3. Cover tangki, sebenarnya ini opsional, mau pasang boleh mau enggak masang juga boleh. Fungsi cover tangki adalah sebagai pelindung tangki dari goresan dan juga untuk menambah kesan kekar pada tunggangan kita. Model cover tangki yang tersedia antara lain R6, R125 dan model custom lainnya. Harganya murah kok kisaran 250rb - 800rb.

    Cover Tangki
  4. Stang jepit, naaah... Kalo ini ACR wajibkan, mengapa demikian? Karena penggunaan full fairing namun stang masih standar, tunggangan sahabat ACR akan terlihat aneh dan gak sporty. Beda dengan vixioners yang dimodifikasi minimalis atau touring, pake stang apa aja gak masalah. Stang jepit ada bermacam-macam modelnya. Namun ACR sarankan pilih sesuai kebutuhan. Kalao sahabat ACR sering berpergian jauh, membawa tas dengan beban berat, ataupun tidak bisa membungkuk terlalu lama, ACR sarankan menggunakan stang jepit yang memiliki pangkon atau segitiga atas tambahan, sehingga posisi duduk tidak terlalu bungkuk atau bahkan tegak (tergantung setelan) sehingga rasa pegal pada punggung, pundak atau tangan bisa dihindari. Kalau yang suka ngebut, gaya-gayaan atau yang lainnya, bisa menggunakan stang jepit model drag atau yang langsung ditemplokan di shockbreaker depan, atau kalo mau lebih racy bisa dipasang dibawah segitiga atau istilahnya underyoke. Keputusan ada di tangan sahabat ACR. hehe

Stang jepit HKS with Pangkon

Stang jepit Nui

ACR ucapkan terimakasih pada pemilik foto-foto yang ACR pajang diatas, karena ACR hanya ingin membantu para sahabat ACR yang ngebet ngubah tunggangannya agar semakin sporty. Jika belum puas dengan modifikasi diatas, bisa lanjut ke artikel selanjutnya. Dimana part yang diganti lebih banyak sehingga tunggangan semakin terlihat keren. Artikel tersebut bisa dilihat di sini, di sini dan juga di sini. Yang mana aja sama saja kok. hehe. Sekian dari ACR semoga membantu.

Rekomendasi Part Mengubah Kaki-kaki Yamaha Vixion

Setelah sebelumnya ACR sudah menulis dan membahas Rekomendasi Modifikasi Vixion Full Bodykit, kini ACR ingin membahas rekomendasi part untuk mengubah kaki-kaki Yamaha Vixion milik sahabat ACR agar semakin kekar. Barangkali ada sahabat ACR yang kurang puas dengan ukuran kaki-kaki di Vixion dan ingin menggantinya dengan ukuran yang lebih besar? ACR akan membahasnya sekarang. Khusus buat sahabat ACR yang mau bikin kekar tunggangannya ya, bukan bikin cacingan. hehe.

Tanpa basah-basih langsung saja ACR bahas satu persatu.

Yang pertama adalah velg dan ban, karena inilah faktor yang paling menentukan kekar tidaknya sebuah sepeda motor. Namun perlu diingat, perubahan yang dilakukan ada batasannya. jangan sampai mentok arm atau bahkan rantai. Karena ini ini terjadi harus ada perubahan yang dilakukan. Misalnya pemasangan gear gendong atau spacer. Ini mencegah rantai bersentuhan dengan pinggiran ban. Namun harus dilakukan dengan ketelitian yang tinggi dan perhitungan yang tepat. Solusi untuk velg dan ban yang mentok dengan arm standar, bisa menggunakan arm custom. ACR akan bahas di paragraf selanjutnya. Namun perlu diingat, penggantian ban dan velg lebar harus diimbangi dengan pemasangan disc brake, agar pengereman lebih pakem. Mengingat ban yang lebar akan menimbulkan gaya yang lebih besar. Berikut adalah foto velg dan ban lebar pada yamaha vixion.


Velg Lebar Vixion




Yang kedua adalah mengganti arm dengan model yang lebih besar atau kekar. Bisa menggunakan limbah moge atau part variasi. Jika menggunakan arm dari limbah moge, biasanya perlu banyak penyesuaian. Misalnya pada dudukan bosh arm, dudukan shockbreaker dan lain sebagainya. Sedangkan jika menggunakan arm variasi yang tersebar di bengkel-bengkel variasi biasanya pemasangannya mudah. Ini juga bisa menjadi solusi bagi sahabat ACR yang inggin mengganti velg super lebuar. Berikut penampakannya :


Swing Arm Banana Minion






Swing Arm Triumph

berikutnya adalah suspensi upside down. Suspensi ini biasanya digunakan oleh moge. Kelebihan suspensi ini adalah lebih stabil saat menikung. Karena distribusi berat dibawa ke atas. Tanpsa dijelaskan lebih panjang lagi, sahabat ACR pasti sudah mengerti. Contoh upside down pada Yamaha Vixion :


Upside down pada Yamaha Vixion


Sebenarnya pada artikel ini bisa diberi dua judul, yang pertama Rekomendasi Part Mengubah Kaki-kaki Yamaha Vixion sedangkan yang kedua Memodifikasi Vixion ala Streetfighter. Namun ACR lebih menekankan pada judul yang pertama, karena artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul Rekomendasi Modifikasi Vixion Full Bodykit. ACR ucapkan terimakasih banyak pada pemilik dari sumber-sumber gambar yang ACR kutip diatas. Semoga ini membantu dan bermanfaat bagi para sahabat ACR. Sekian dan terimakasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...